Lebaran sebentar lagi, Zaza sudah menunggu Umma mengajaknya belanja baju baru. Tapi, sampai hari ini, Umma belum juga mengajak Zaza dan Kak Chacha belanja. Zaza sudah membayangkan akan membeli baju baru seperti milik Nina, saudara sepupunya. Gamis merah muda dengan pita besar di pinggang. Cantik sekali.
“Zaza, Chacha, tahun ini kita tidak usah beli baju baru untuk lebaran, ya?” kata Umma pada Zaza dan Kak Chacha yang sedang mewarnai di ruang keluarga.
“Loh, kenapa, Umma?” tanya Zaza.
Zaza terlihat sedih dan kecewa. Padahal ia sudah membayangkan akan terlihat cantik dengan gamis merah muda.
“Tahun ini, Umma dan Baba banyak sekali kebutuhan. Jadi, belum ada dana untuk membeli baju baru,” kata Umma.
“Eh, kan kemarin pas ulang tahun, kita dikasih hadiah baju sama Tante Lala. Belum dipakai, kan? Kita bisa pakai baju itu,” sahut Kak Chacha.
Iya, bulan kemarin, Zaza dan Kak Chacha ulang tahun. Mereka mendapat banyak sekali hadiah baju dari teman dan saudara. Tapi, ini kan lebaran. Masa tidak ada baju baru?
“Assalamu’alaikum.”
Terdengar salam dari luar. Umma segera membuka pintu. Ternyata Mbak Ning, tetangga yang membantu Umma beberes rumah. Ia datang bersama Fathiya, anak perempuannya yang sebaya dengan Zaza.
Kak Chacha mengajak Fathiya bermain bersama mereka, mewarnai buku yang baru dibelikan Baba kemarin. Zaza masih cemberut, ia memikirkan gamis merah muda yang tak jadi ia miliki.
“Zaza kenapa?” tanya Fathiya.
“Sssttt, Zaza lagi ngambek soalnya nggak jadi beli baju lebaran,” kata Kak Chacha berbisik pada Fathiya.
Zaza makin cemberut karena Kak Chacha. Fathiya sibuk mewarnai gambar.
“Aku nggak pernah beli baju lebaran. Paling baju yang dikasih sama Umma, baju Kak Chacha yang sudah nggak muat atau baju Zaza yang kata Umma sudah nggak suka,” kata Fathiya.
“Eh, iya. Ini baju yang kamu pakai kaj baju Zaza, ya? Wah, masih bagus ya kalau dipakai Fathiya,” kata Kak Chacha.
Zaza melirik Fathiya. Iya, itu bajunya yang sobek sedikit di bagian ketiak. Zaza tidak mau lagi memakai baju itu, padahal masih baru. Baju itu kelihatan manis dipakai Fathiya.
“Kata Ustazah Hanin, nggak perlu baju baru, Kak. Asal bersih dan masih bagus,” sambung Fathiya.
“Toss, setuju!” Kak Chacha mengangkat tangan dan melakukan tos dengan Fathiya. Mereka tertawa bersama.
Mbak Ning dan Umma berjalan ke ruang tengah. Mbak Ning mengajak Fathiya pulang. Umma, Zaza, dan Kak Chacha mengantar mereka ke depan.
“Yah, putus lagi, Mak,” kata Fathiya nyengir.
Sandal Fathiya putus di bagian samping. Mbak Ning mengambil sandal Fathiya dan memeriksanya.
“Nggak apa, nanti kita lem lagi di rumah, ya.”
Zaza melihat sandal Fathiya yang warnanya sudah pudar. Kalau Zaza jadi Fathiya, ia tidak akan mau memakai sandal itu. Tapi, Fathiya kelihatan biasa dan senang-senang saja. Setelah Mbak Ning dan Fathiya pulang, Umma, Zaza, dan Kak Chacha masuk rumah.
“Alhamdulillah, masyaallah,” seru Umma waktu melihat HP-nya.
“Kenapa, Umma?” tanya Kak Chacha.
“Alhamdulillah, anak Umma bisa beli baju baru. Om Nendro baru kirim uang untuk kalian, katanya maaf belum bisa pulang ke Indonesia,” kata Umma.
Om Nendro adalah adik Umma yang sedang bekerja di Jepang. Setiap pulang, Om Nendro selalu mengajak Zaza dan Kak Chacha jalan-jalan.
Zaza diam. Ia memikirkan sandal dan baju Fathiya tadi. Sudah jelek menurut Zaza, tapi Fathiya memakainya dengan senang hati.
“Jadi, kapan Zaza mau belanja?” tanya Umma.
“Umma, uang dari Om Nendro boleh buat beli baju sama sandal buat Fathiya?” tanya Zaza.
Umma kaget mendengarnya.
“Benar Zaza mau belikan baju dan sandal untuk Fathiya pakai uang dari Om Nendro?” tanya Umma.
Zaza mengangguk. Ia kasihan melihat sandal Fathiya yang sudah putus berkali-kali.
“Zaza keren,” kata Kak Chacha. Zaza tersipu malu.
“Kalau gitu, Zaza belikan sandalnya, Kak Chacha belikan bajunya, pakai uang dari Om Nendro,” kata Kak Chacha.
“Masyaallah, anak-anak Umma memang anak yang baik,” kata Umma memeluk Zaza dan Kak Chacha.
“Nanti sore kita ke mall, ya. Belikan baju dan sandal untuk Fathiya,” lanjut Umma.
Zaza dan Kak Chacha senang sekali bisa berbagi dengan Fathiya. Zaza membayangkan, pasti Fathiya cantik sekali pakai sandal baru darinya dan baju dari Kak Chacha. Lebaran untuk Fathiya kali ini pasti membuatnya bahagia. Ternyata, berbagi itu menyenangkan.